Ini Usaha dan Caraku Melancarkan ASI

by - Maret 23, 2017

Sepulang dari Puskesmas, kami bahagia banget karena Allah memudahkan segala urusan persalinan. Termasuk proses kelahiranku yang cukup menunggu dua jam dari pembukaan awal.

"Uuuuh...akhirnyaaaa aku menjadi seorang Ibu!" Ucapku waktu itu di depan suami, sembari mencium Jasmine yang tidur lelap dalam gendonganku.


Akhirnyaa...dapat memelukmu yang di layar ini... :D
"Alhamdulillaah...akhirnya sudah sampai rumah lagi ya, Bu. Sini Jasmine ditidurkan."

Pelan-pelan aku menidurkan Jasmine. Kurasa sudah pelaaan banget, tapi ternyata Jasmine membuka matanya. Mungkin ingin melihat kamarnya kalik, ya. Hihihi. Jasmine ngga cuma melek, dia bersuara, menangis. Akupun kembali menimangnya.

"Coba dinenenin, Bu. Kalik aja lapar." 

Mungkin ada benarnya karena Jasmine terakhir nenen, kan, jam 12 siang. Sementara sampai rumah jam 14.00 WIB. Yaudah, aku pun mulai belajar nenenin Jasmine. 


Terlebih dahulu kami mencari posisi yang nyaman agar nenennya mudah. Saat Jasmine mulai nenen, aku kembali bahagia melihat Jasmine nenen, kalem, dan menikmati tiap hisapan Air Susu Ibu (ASI). Namun, ketenangan itu hanya bertahan sampai sore hari. Malam harinya, Jasmine mulai rewel. Fufufufu

Kukira rewelnya karena udara di kamar terlalu panas, ternyata bukan. Jasmine menangis cukup lama karena saat itu produksi ASI belum banyak, belum bancar. Dramaaaa malaam pun terjadi! Byuuh...



Ini drama sekaligus perjuanganku sebagai Ibu menyusui. Saat Jasmine bobok, suami mencari refensi, informasi tentang cara melancarkan ASI. Sementara aku, bertanya kepada beberapa teman yang lebih senior dan punya pengalaman menyusui.

Sediiih. Malam itu kami begitu sedih. Apalagi kalau sampai Jasmine bangun karena ingin nenen. Sediihnya sambil ngusap air mata yang tanpa sadar mulai mengalir. Hiks. Pengalaman serupa kurasa sampai hari ketiga. Ya, sampai hari ketiga ASI belum juga lancar. Dan rasanyaa...mulai merintih, sedih tak berkesudahan.

Ada yang pernah mengalami hal serupa denganku? ASI baru mulai keluar lancar pada hari ketiga. Itupun belum banyak. Semisal kamu juga mengalaminya, NGGA USAH SEDIH KAYAK AKU, ya. Hihihi. Aku sedih waktu itu kan karena ini pengalaman pertamaku menyusui, belum punya banyak bekal tentang breastfeeding, jadi yang ada sedih.

Usia Jasmine sekarang udah masuk empat belas bulan, aku pun sudah mulai tahu dan paham beberapa permasalahan setelah melahirkan. ASI yang keluar belum banyak, salah satunya. Makanya, aku mau berbagi cara mudah, dan hemat, melancarkan ASI.

1. Minta Tolong Dipijit Simbah

Sudah pada tahu dong, siapa Simbah yang kumaksud? Bukan Simbah Jasmine tentunya, tapi Simbah dukun. Di tempat tinggalku, jasa simbah dukun bayi masih digunakan.

Selain memijit keseluruhan badan, Simbah dukun ini dapat dimintai tolong untuk memijit sekitar payudara yang mana dapat bermanfaat melancarkan dan memperbanyak produksi ASI. Sebenarnya sudah banyak tutorial atau cara yang dibagikan melalui internet, tapi kalau simbah bayi yang memijit tuh lebih gereget karena mereka lebih tahu dan paham praktiknya.


Dalam hal ini, kamu ngga usah menyangsikan dukun bayi, ya. Karena sekarang dukun bayi tuh makin pintar karena tiap bulannya diberi pengarahan sama bidan di tingkat kecamatan.

2. Minta Tolong Diurut Bidan

Kalau tadi sudah dipijit Mbah Dukun bayi tapi belum juga berhasil, kamu bisa minta tolong bidan untuk mengurut punggung bagian belakang di mana manfaatnya begitu besar. Punggung yang dipijit ini bukan seluruh, ya. Kira-kira satu senti dari tengah punggung. Cara mengurutnya pun ada tekniknya, yaitu menggunakan jempol searah jarum jam. 

Setelah dipijit, produksi ASI betul-betul bertambah. Ini ampuh banget! Kalau kamu bingung cara mengurutnya, datang langsung ke bidan, ya. :D


3. Lebih Banyak Konsumsi Sayur dan Buah

Janin akan makin sehat, subur, jika Ibunya banyak mengkonsumsi sayur dan buah. Segala sayur boleh dimakan. Beberapa dokter menyarankan makan sayur yang banyak mengandung nutrisi, dan dapat memperbanyak produksi ASI, seperti: Bayam, Katuk, Pare, dan Lengguk.

Katuuuk...katuuuk! :D
Sedangkan untuk buah, segala macam buah bisa dikonsumsi oleh BuSui. Namun yang paling direkomendasikan yaitu pepaya. Dan aku telah merasakan manfaatnya.

4. Minum Suplemen Pelancar ASI

Ada berapa suplemen pelancar ASI? Banyak! Tapi dari jumlah yang banyak itu, aku memilih Herbatia Sari ASI atas rekomendasi Mbak Ade. Satu lempeng dengan isi 10 kapsul harganya 50ribu. Mahal juga, ya. Hihihi. Asal dapat melancarkan ASI, insya allah akan berusaha untuk itu, ya. Makasih rekomendasinya lho, Mbak.

5. Konsumsi Minuman Bergizi

Satu botol jamu beras kencur hampir kuteguk tiap hari. Pun dengan rebusan air kacang hijau. Dan hasilnya? Masih biasa. Ditambah dengan dua gelas susu ibu menyusui tiap hari. Masih biasa juga. Ini berarti hormon atau kelenjar penghasil ASI punyaku kurang oke. Fufufufu

Meski demikian, aku tetap rutin konsumsi jamu beras kencur dimix dengan kunyit asam. Dan untuk ini, cukup menambah hasil produksi. Asyiiik bangett pokoknya kalau praktiknya berhasil.  

Bagi kamu yang punya pengalaman serupa denganku, jangan sedih apalagi sampai menyerah dan malas menyusui. Terus berikan ASI kepada Si Kecil. Semakin sering memberi ASI kepada Si Kecil, semakin banyak pula hasil produksi ASI. :)

You May Also Like

1 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.