Tugas ke Luar Kota Kerap Membuatku Galau

by - Agustus 08, 2016

Sebagai Ibu Pekerja yang saat ini punya baby usia di bawah satu tahun, kemudian mendapat tugas ke luar kota, sukses membuatku sering galau!
Seperti nonton drama yang sad ending, tak terasa air mata mengalir. Meski tidak deras, hanya sampai ujung mata. Itu yang terjadi kemarin (04/08), sebelum aku meninggalkan Jasmine untuk tugas luar ke Semarang.

Jam 4.30 WIB pagi, usai mandi drama dimulai. Sininya nyeri-nyeri sedap. *nunjuk dada* 

Melihat Jasmine masih bobo nyenyak, aku menatapnya dalam-dalam, kemudian mendekat sembari berbisik: "Jasmine, hari ini Ibu pulang agak telat. Kerjanya cukup lama. Kamu baik-baik sama Mbah di rumah, ya. Yang kalem." Aku berbisik pelan agar dia tetap lelap. Eladalaah...malah dia terbangun.


Jasmine menatapku dan tidak lama kemudian rewel. Akupun langsung memberi ASI untuknya, namun dia menolak. Kukira dengan memberi ASI, dia akan tidur lagi. 

Prekdisiku salah! Dia terus rewel. Akhirnya kugendong sembari menunggu mobil jemputan datang.

Ini pertama kalinya aku tidak mengajak Jasmine untuk turut ke luar kota. Alasan utama, karena dia baru sembuh dari batuk pileknya. Jika sedang sehat, biasanya kemana pun aku dinas luar, Jasmine selalu ikut. Aku boyong sepaket bersama Mbah Uti. Maaph, belum tega meninggalkan Jasmine lama-lamaaa! *ternyata gue ngga tegaan* *apalah daya*

Mungkin karena anak pertama, sih, ya. Rasanya masih susah banget buat ikhlas untuk meninggalkannya agak lama.

Terkesan berlebihan, ya. Padahal, tidak sampai satu hari full. Paling lama mungkin 17 jam. Tidak terbayangkan jika kelak ditinggal ANAK-ANAK karena ada kewajiban menyelesaikan belajar, misalnya. Seperti anak sulungnya Budhe Uniek yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan di Magelang.

Memang, jarak tempuh dari tempat tinggalnya, yaitu Semarang, menuju Magelang tidak lah jauh. Tapi, namanya pisah dengan anak, tuh, bikin NYERI. Asli.

Berpisah hanya 17 jam saja, bikin nyeri-nyeri galau. Apalagi yang pisahnya sampai satu bulan, dua bulan, bahkan lebih, untuk menyelesaikan suatu hal, seperti Vivi, Anaknya Budhe Uniek. Huuh... 

Pergi untuk kembali saja bikin nyeri, ya. Uwh...

You May Also Like

1 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.